Kamis, 03 Februari 2011

Keluarga Pengembara

Pukul 10 malam aku kembali lagi ke rumah. Rumah besar ala sinetron itu tampak sepi sekarang. Rumah itu sudah kehilangan penghuni tetapnya lagi, mbakku-suaminya-dan putra mereka. Malam ini aku menghadiri acara syukuran rumah baru mereka.

Dalam perjalanan hidup keluargaku, kami memang sudah sering saling berpisah rumah. Pekerjaan kepala keluarga seorang banker, menuntut kami berpindah-pindah dalam frekuensi yang sering n jangka waktu yang pendek juga. Hidup kami nomaden selama kurang lebih 6 tahun.

Empat orang anak montok dilahirkan dari rahim ibu tercintaku, di Semarang kota Atlas. Setelah beberapa tahun meniti karir di Bank Semarang, bapakku di pindah juga. Tujuan pertama di Magelang. Tapi ibu dan 4 anak montok tadi tidak ikut menemani sang bapak, dengan pertimbangan Semarang-Magelang masih cukup teraih. Jadilah sang bapak ke Semarang ketika weekend, atau terkadang sang ibu membawa anak-anak montoknya ke Magelang naek bus.

Setelah menyukseskan Bank Magelang, sang bapak digeser ke tempat lain. Kali ini ke Bank Kebumen. Cukup ndeso klo didengar dari namanya. Dan dari namanya, kota ini masih masuk kawasan Jawa Tengah. Kepindahan kali ini memecah kami lagi. Tapi kali ini yang ditinggal adalah anak montok pertama, padahal saat itu dia baru kelas 6 SD. Aku juga ga tau kenapa si montok satu memilih untuk menetap di Semarang - mungkin karena sebentar lagi kelulusan SD. Montok satu emang mandiri dan hebat dari kecil. Jadilah kami sekeluarga berduyun-duyun ke Kebumen, dan menitipkan montok satu ke salah satu teman dekaaaaat sang bapak.

Dua tahun di Kebumen, dan di saat itu



berasmbung, lupa2 gitu, aku tanya2 bapakku dulu riwayat kami

Selasa, 01 Februari 2011

Sebuah Kisah Klasik

27 JANUARI 2011
Acara syukuran bersama teman2 seperjuangan, FKG UGM 2004. Semua datang bersandang sesuai dresscode : merah-kunig -hijau. Jadilah kami rame-rame di RM Lombok Idjo memberi warna cerah di tempat itu, secerah lampu trafficlight. Hehe.
Saling memberi selamat, saling mendoakan, ada yang berpamitan juga. Semoga kesuksesan menjadi milik kita semua teman. Amiin.




Dilanjutkan pergi ke Pasar Malam Sekaten. Dengan berpakaian mayoritas merah, cukup menyodok mata orang-orang. Dan akhirnya setelah 6 tahunan tinggal di Jogja, setelah 4 kali mengunjungi sekaten, baru kali ini aku akhirnya naek wahana mereka, namanya apa ya, pokoknya sensasi naek gasing tapi berombak. Alhasil setelah capek tereak2, diputer-puter, dan sukses mual setelah maen wahana itu. Tapi SERU.




28 JANUARI 2011
Sekarang giliran bareng temen kelompok koassku. Agenda hari itu : Foto Fresco - Makan - Karaoke. Foto Fresco yang idih bagiku, gara-gara pas foto aku lepas kacamata, dan mataku tampak kecil tertempel di wajah besarku, akibatnya kayak sipit gitu mataku. (ntar klo dah jadi aku upload d).

[UPDATE FOTO] Akhirnya Ijan udah upload fotonya di FB. Aku share jg d blogku :


Selesai foto-foto, kami makan di warung sederhana, n lanjut karaokean. Satu jam cuap cuap di ruang kapasitas 6 orang itu, diakhiri lagu bertema sahabat. Sahabat sejati (SOS), lagu yang mengena banget untuk sahabat2 perjuanganku, kalian.



  • Sahabat Sejati


    Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
    Di hari kita saling berbagi
    Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu
    Kuperlihat semua hartaku
    Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
    Kesombongan di masa muda yang indah
    Aku raja kaupun raja
    Aku hitam kaupun hitam
    Arti teman lebih dari sekedar materi


    Reff.
    Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
    Bila ku mulai lelah… lelah dan tak bersinar
    Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
    Bila ku ingin terbang… terbang meninggalkanmu
    Ku s’lalu membanggakanmu, kaupun s’lalu menyanjungku
    Aku dan kamu darah abadi
    Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
    Merdeka kita, kita merdeka

    Tak pernah kita pikirkan
    Ujung perjalanan ini
    Tak usah kita pikirkan
    Akhir perjalanan ini


http://musiklib.org/Sheila_On_7-Sahabat_Sejati-Lirik_Lagu.htm

  • Sahabat Sejati


    Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
    Di hari kita saling berbagi
    Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu
    Kuperlihat semua hartaku
    Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
    Kesombongan di masa muda yang indah
    Aku raja kaupun raja
    Aku hitam kaupun hitam
    Arti teman lebih dari sekedar materi


    Reff.
    Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
    Bila ku mulai lelah… lelah dan tak bersinar
    Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
    Bila ku ingin terbang… terbang meninggalkanmu
    Ku s’lalu membanggakanmu, kaupun s’lalu menyanjungku
    Aku dan kamu darah abadi
    Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
    Merdeka kita, kita merdeka

    Tak pernah kita pikirkan
    Ujung perjalanan ini
    Tak usah kita pikirkan
    Akhir perjalanan ini


http://musiklib.org/Sheila_On_7-Sahabat_Sejati-Lirik_Lagu.htm


Sheila On Seven - Sahabat Sejati

Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu
Kuperlihat semua hartaku

Kita slalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi

Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang terbang meninggalkanmu
Ku slalu membanggakanmu, kaupun slalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
Merdeka kita, kita merdeka

Tak pernah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini
Tak usah kita pikirkan
Akhir perjalanan ini
  • ak pernah kita pikirkan



Selangkah demi selangkah

Setelah di wisuda -pikiran kami bertaburan. Bagi yang emang udah merancang masa depan dengan matang sih tinggal melanjutkan langkah mereka. Tapi bagi yang setengah mateng kayak aku n beberapa temenku ini, banyak kabut di pikiran.

Bagi kaum cewek, ga sedikit yang nodong kekasih buat segera memantapkan hubungan mereka. Pikiran itu juga ada di aku, tapi entah kayaknya belum bisa kesampaian dalam waktu dekat karena faktor yang multipel. Tapi bagi temen2ku yang sukses, selamat yaaaah. Hohohoho,,

Keinginan terpendamku, melanjutkan ke spesialis, yang sekarang lagi aku gali dalam-dalam supaya keluar, meruah n menyembur. Faktor lama studi, faktor biaya, dan lain2, harus aku pikirkan positif n negatifnya. Kalau aku cuma bertitel di depan nama - apa saja yang bisa kuraih. Sedangkan kalo namaku terjepit dua titel depan belakang - kesempatan apa lagi yang bisa kuraih.


_Andin, yang sedang dalam penantian pengumuman ujian kompetensi_
Mohon doanya ya,,