Sabtu, 31 Oktober 2015

DAY TWO. SEOUL CITY WALL - TOSOKCHON SAMGYAETANG - MYEONGDONG - LOTTE MART

Prolog.
Style travelingku adalah di pol pol ke pada malam hari berujung susah bangun di pagi hari.
Itulah yang terjadi pada hari ini. Kita baru  keluar hostel jam 10 padahal itin nya jam 7 dah cus. Walau udah telat memulai hari, tapi kita tetep nyempetin sarapan di hostel. Yak, dengan harapan tinggi kalau dapur dah sepi jam segitu ternyata dapur malah riuh dengan orang yang lagi masak, frying, and toasting.

Dengan niatan mo toasting roti buat dibawa bekal ternyata sinchon hostel gak menyediakan selai. Kulkas dan laci-laci dapur udah aku geledah, gak nemu tuh jar warna warni selai. Akhirnya seadanya toasting roti 2 potong tanpa toping, langsung dimasukin ke kotak makan dan cus menembus dinginnya Seoul siang pagi itu. Pagi hari di area Ehwa ternyata terasa hidup, orang dah banyak yang buka lapaknya. Nemu kios yang jualan eggbread/gerangbang/roti telur langsung mampir. Beli 2 pieces dan rasanya ... enaaaaak banget. Yang buat enak adalah adonan rotinya yang empuk kenyal hangat harum manis. Telurnya sih biasa. Dan harganya murah cuma 1000KRW. Lumayan langsung berenergi. Hahahaha.

-계란 빵, 1000 won, Ehwa district-

SEOUL CITY WALL, BUGAKSAN TRAIL
Itinirary kita di hari kedua adalah hiking ke Mt Bugaksan, lebih tepatnya menyusuri Bugaksan trail, salah satu bagian dari Seoul city wall yang membentang. Jalur treking sebenarnya ada beberapa. Startnya juga ada beberapa. Gak pingin mainstream, aku start dari Bukjeong Village, disana ada ammun alias secret path untuk masuk ke jalur treking. Tau dari mana? Tau dari Mbah Gugel lah.

-Bukjeong Village, there's secret path to enter seoul city wall-
Sampai di Bukjeong Village dah tampak tuh dindingnya. Begitu masuk via secret path aku malah belok kiri, padahal harusnya belok kanan. Mungkin keder karena kalau yang disebelah kanan penampakan tangga tinggi dan orang yang ngos ngosan. Akhirnya malah belok kiri karena pemandangan teduh yang lebih menggoda. Walau setelah berjalan 5 menit akhirnya sadar kalau salah arah dan berbalik lalu pasrah menaiki tangga batu yang tinggi. Hiks.

Kanan : tangga batu tak berujung

 VS 

Kiri : jalan datar nan teduh

Setelah tergopoh-gopoh naik tangga, pemandangan yang apik mulai menusuk mata. Bisa melihat landscape kota Seoul dari atas. Mata ini akhirnya terpakai juga buat zoom out sejauh-jauhnya, setelah capek sehari-hari harus zoom in lihat saluran akar gigi.

 

Di awal-awal treking, kita melewati jalur-jalur yang friendly. Seperti tangga batu yang tersusun rapi, sampai karpet dari anyaman jerami. Jerami tadi membuat jalan terasa empuk.


Tapi tentunya hidup bagai roller coaster, naik dan turun. Tak lama setelah berempuk-empuk ria, kita masuk jalur yang masih alami. Jalan gak rata, licin karena banyak kerikil, serta medan yang menanjak cukup buat ngos-ngosan. Beberapa track juga cukup sempit sehingga harus bergantian orang yang naik dan yang mau turun.Kalau capek ya istirahat dengan bersandar di pohon.


Sebenarnya jalur rute Waryong Park menuju area wooden stairs ada 2, ada yang menyusuri dinding jadi enak rata. Tapi kayaknya jalur itu ditutup sehingga pengunjung diharuskan pakai jalur yang lain alias jalur masuk hutan.

Rute kami : Secret path (kanan gambar) --> Sukjeongmun Gate


Begitu sampai di area wooden stairs, senjata perang mulai dikeluarkan, Xiomi Yi! Landscape yang terpampang di hadapan kami harus diabadikan dengan kamera wide angel.

 
 
 
 Dari area ini lanjut jalan menuju Malbawi information center. Disini tempat peristirahan buat pengunjung,bagi yang udah ngempet pipis bisa bersuka ria karena ada toilet disini, disini juga bisa refill air minum dari botol yang kami bawa. Airnya dingin segar, khas air pegunungan (?).

Di Malbawi information center ini utamanya juga sebagai tempat pendataan bagi pengunjung yang mau lanjut menuju jalur berikutnya. Jalur yang dijaga para namja yang lagi wajib militer, karena dari sini bisa tampak Blue House (청와대) alias kantor kepresidenan.

Jangan lupa bawa passport ya




(TO BE CONTINUED)

Tidak ada komentar: